Marak Tawuran Saat Ramadhan, Anggota DPRD Kota Sampang Minta Semua Elemen Peka

SAMPANG – Anggota DPRD Kota Sampang dari Fraksi Demokrat R.H.Aulia Rahman menilai maraknya remaja tawuran saat Ramadan dipicu situasi lingkungan serta kurangnya perhatian dari pejabat setempat. Ia pun mengingatkan para stakeholder untuk tanggap menangani masalah tersebut, Senin, 17/04/2023.

Aulia sapaan akrabnya, mengulas salah satu aksi keributan yang marak terjadi adalah perang sarung. Sarung tak hanya dililit sehingga menyerupai cambuk, tapi ada batu atau gir besi yang dipasang di bagian ujungnya hingga melukai siapapun yang terkena benda itu.

“Seharusnya para semua elemen harus peka dan sensitif terkait fenomena ini, buatlah suatu program yang bisa mengayomi anak-anak muda, antara lain seperti kegiatan mengisi waktu dengan melakukan pengajian, silaturahmi dan penyuluhan disetiap lingkungan,” geramnya.

Disisi lain menyikapi kasus tawuran pelajar yang belakangan ini merebak kalangan remaja sampai kepelajar SMP di kota Sampang, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, angkat bicara.

Kasus tawuran pelajar yang berulang kali terjadi, menurut Ali Afandi, ini sudah sangat memprihatinkan sudah masuk ke wilayah kota Sampang.

“Ini sudah masuk kategori darurat. Karena itu, perlu ada penanganan yang konkret lintas sektor,” kata Afandi.

Selain itu, lanjut, ada pengawasan ekstra pada jam berangkat sekolah atau pulang sekolah, setidaknya ada guru yang bisa mengawal pergi dan pulangnya anak sekolah bersama.

“Sekolah juga harus bisa mencarikan solusi dan strategi jitu,” jelasnya.

Disampaikan, untuk pengawasan di luar sekolah ada pembentukan semacam satgas atau relawan dari organisasi masyarakat seperti Banser, Kokam, PP dan lainnya yang bisa kerjasama dengan Polri atau Pemerintah Daerah untuk memantau jam-jam rawan di luar sekolah.

“Untuk formula dan payung hukum, lanjut Saepudin, bisa semacam penugasan atau kerjasama Polri kepada organisasi masyarakat yang punya satgas,” harapnya.

Kembali ke Aulia, dia menilai kenakalan anak-anak saat terutama di Madura khususnya Sampang seperti tawuran saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat.

“Dan ini merupakan tanggung jawab kita bersama, tidak hanya tanggung jawab guru, tidak hanya tanggung jawab orang tua, ini bukan masalah sepele, ini adalah masalah yang krusial malah anak laki-laki lebih parah, kami sependapat itu, kami memantau itu, hati-hati juga dengan anak laki-laki, jangan anak laki-laki dilepas seenaknya karena sangat menghantui seperti LGBT, hati-hati,” katanya.

(Md)