Kalah Saing dengan Jual Beli Online, Berdampak Pada Retribusi PAD di Sampang

SAMPANG – Seiring dengan perkembangan ekonomi, pasar di Indonesia juga berkembang. Sekarang ini, pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu pasar tradisional dan pasar modern, tergantung pada bagaimana transaksi yang dilakukan, Jum’at, 14/04/2023

Salah satu tanda terpenting dari aktivitas ekonomi lokal adalah keberadaan pasar, khususnya pasar tradisional di Sampang. Kehadiran pasar tradisional adalah salah satu infrastruktur publik penunjang kegiatan ekonomi lokal yang harus menjadi perhatian pemerintah.

Sehingga berdampak pada capaian PAD Pasar Sampang, awal tahun ini masih sulit untuk mencapai target PAD. Karena sampai menginjak bulan ke 4 tahun 2023 ini, pencapaian PAD pihaknya baru mencapai 14,41 persen atau sebesar 944.916.688.

Kepala Dinas Diskopindag Kabupaten Sampang, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Diskopindag Sampang, Rasul juga menuturkan kendala dari tidak tercapainya target PAD yang pihaknya pasang, salah satunya adalah sarana jual beli melalui Media online.

“Baik pasar Tradisional maupun pasar hewan. Rasul Mengaku kalau pihaknya menargetkan PAD sebesar 6.500.000.000. Angka sebesar itu menurut dia memang tidak mudah untuk dicapai. Namun dirinya mengaku akan lebih ekstra lagi dalam bekerja agar target tersebut dapat dicapai oleh pihaknya Kami akan tetap berusaha mencapainya,” singkatnya.

Capaian saat ini memang jauh dari kata banyak menurut dia. Namun, dirinya memaklumi dengan dengan kondisi musim hujan seperti ini, memang pelanggan para pedagang dipasar lebih banyak memilih melakukan belanja secara online.

“Kemudahan transaksi melalui kegiatan jual beli online tidak selamanya membawa dampak positif, karena dibalik kemudahan tersebut selalu ada dampak negatif di baliknya seperti maraknya penipuan yang terjadi pada saat transaksi contohnya barang yang tidak sesuai dengan gambar baik dari segi kualitas, ukuran, bentuk barang, dan lain sebagainya,” jelsanya.

Kelanjutan keberadaan pasar tradisional agak terganggu dengan kemajuan teknologi dan perkembangan gaya hidup yang sangat didukung
oleh berbagai teknologi yang tersedia.

“Kalau PAD pasar itu bersumber dari beberapa sektor. Diantaranya, ialah palawija atau tanaman semusim dan kios dari berbagai barang dagangan. Juga dari sektor unggas dan hewan,” pungkasnya.

Salah satu kios di Sampang yang berjualan busana Hasanah, mengatakan kebanyakan penjualan saya dari jual beli online adapun pelanggan yang sering pesan sebaliknya di online,

“Ikutin Zaman kalau kita ketinggalan tentunya kita rugi,” singkatnya.

(Md).