Penyebab Awal Tragedi Terjadinya konflik Berdarah di Pesta Demokrasi Pilkades Bangkalan

BANGKALAN – Tiga orang menjadi korban pembacokan di Jalan Halim Perdana Kusuma pada Rabu (5/4/2023) sekitar pukul 13.30 WIB Kemarin, Seorang diantaranya dikabarkan meninggal dunia dan dua korban lainnya menderita luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk di tangani

Peristiwa pembacokan itu terjadi di kala Bangkalan tengah menggelar tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 149 desa di 17 kecamatan.

Dari penuturan sejumlah saksi, insiden pembacokan ini terjadi setelah ketiga korban hendak pulang dari Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kabupaten Bangkalan, Kamis, 06/04/2023.

Mereka bersama para pendukung salah satu calon kepala desa dari Desa Bator, Kecamatan Klampis baru saja melakukan aksi protes di depan kantor dinas yang menangani pelaksanaan pilkades tersebut.

Ketiga korban yang pulang naik mobil, tiba-tiba diadang para pelaku yang juga menggunakan kendaraan roda empat. Lalu terjadilah pembacokan dengan senjata tajam jenis celurit saat para korban keluar mobilnya.

Diingat bahwa gelaran uji kompetensi sistem gugur bagi beberapa desa dengan jumlah calon kades di atas lima orang telah usai beberapa hari yang lalu

“Ini ada pertikaian masalah pilkades, saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit. Kami tengah fokus mencari berkenaan pelaku, nanti kita update lagi. Korban tiga orang, warga klampis semua. Iya (Desa Bator),” singkat Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya di hadapan awak media di lokasi kejadian.

Gelombang aksi unjuk rasa ratusan warga tiga desa, Desa Morombuh Kecamatan Kwanyar, Desa Kanegarah Kecamatan Konang, dan Desa Ja’ah, Kecamatan Tragah dilakukan di Kantor Pemkab Bangkalan.

Itu dilakukan sebagai bentuk protes atas ketidaknetralan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) di masing-masing wilayahnya.

(Ak/Md)