Lalai Akan Angka Kemiskinan, Pemkab Sampang Hanya Fokus Pembangunan Infrastruktur

SAMPANG – Pemerintah kabupaten Sampang Fokus pada pembangunan infrastruktur tidak dibandingkan dengan kemiskinan yang terjadi di Sampang. Sejumlah warga di Sampang, mengaku sudah bertahun-tahun tidak menerima bantuan sosial dari pemerintah daerah. Padahal, mereka tergolong miskin ekstrem.

Menurut data terbaru BPS, Statistik Muda Bidang Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Sampang Wahyu Wibowo menyampaikan, dalam kacamata statistik, penurunan kemiskinan di Kabupaten Sampang relatif tinggi. Namun, Sampang masih menjadi daerah dengan angka kemiskinan tertinggi di Jatim, Selasa, 04/04/2023.

Sampang, terdapat 217.970 penduduk yang hidup dalam kemiskinan. Atau 21,61 persen dari total penduduk Sampang sebanyak 984.162 jiwa. Meski demikian, dibandingkan 2021 terjadi penurunan hingga 2,15 persen.

Salah satu contoh di Sampang tepatnya di desa Taddan, Muhlis warga desa Taddan yang disabilitas dan Mustaji orang tidak mampu asal rabasan tapi belum pernah dapat bantuan apalagi perhatian pemerintah ,dan Juga Selamin warga Banjar talelah yang tidur bersama kandang sapi

Budi yang saat mensurvei langsungnya ke lapangan ketiga warga tersebut patut mendapatkan bantuan karena mereka benar benar layak untuk diperhatikan oleh pemerintah

“Untuk bisa bertahan hidup, mereka hanya menopang kepada warga, saya beli kebutuhan rumah. Pas untuk hidup saja. Untuk lebih dari itu tidak bisa,” katanya

Sebenarnya, upaya pemerintah untuk mengurangi kemiskinan sudah ada hasil karena angkanya berhasil turun

Hal itu juga diakui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sampang Umi Hanik Laila. Menurut dia, angka kemiskinan di Sampang tertinggi se-Jatim.

Pemerintah tetap optimistis bisa menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sampang. Sebab, pengentasan kemiskinan menjadi prioritas daerah. Sama halnya dengan program bantuan sosial atau fasilitasi daerah untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
(Md)