Akses Jalan Menuju Makam Leluhur Bangkalan Rusak, Korban Berjatuhan

BANGKALAN – Akses Jalan kabupaten menuju Wisata Religi Makam Syekhona Muhammad Kholil Al Bangkalani, menyebabkan korban berjatuhan hingga ada yang patah tulang. Hal itu disebabkan rusaknya jalan tersebut hingga berlubang dengan kedelaman diperkirakan 10 senti meter. Lokasi tersebut terletak di simpang tiga tepatnya jalan raya Martadinata, Kelurahan Mlajah, Kec/Kab Bangkalan, Rabu (15/03/2023).

Sebut saja Rohmah warga setempat mengatakan, kerusakan yang benar-benar parah terjadi sejak Desember 2022 yang lalu. Dari bulan itulah banyak pengendara roda dua yang melintas di jalan tersebut berjatuhan, misalnya tukang ojol.

“Aduh mas… Bukan satu atau dua jatuh di jalan yang berlubang itu, tapi tak kehitung jumlahnya,” jelasnya.

Wanita yang mengaku warga Keluarahan Mlajeh itu juga menyampaikan, bahwa korban akibat rusaknya jalan berlubang itu tidak sampai meninggal dunia. Akan tetapi kalau luka berat banyak, seperti patah tulang.

“Iya ada yang sampai kakinya patah, tulangnya itu keluar kasian liatnya mas,” ujarnya.

Sementara temannya yang memiliki toko di sebelah timur jalan, menerangkan jika jalan tersebut pernah diukur oleh dinas terkait. Hanya saja perbaikannya sampai sekarang tidak pernah ada, bahkan kerusakan tidak dititik itu saja. Melaikan disempang jalan menuju Kampus NHM juga mengalami kerusakan yang berlubang.

“Kalau kecelakaannya sering terjadi, apalagi kalau sudah musim hujan itu. Kan, jalannya tertutupi oleh genangan air jadi oleh pengendara tidak kelihatan kedalaman lubangnya, nah disitu terjatuh,” ungkapnya.

Sebenarnya sangat disayangkan sekali, sebab akses jalan itu merupakan jalan menuju Makam Syekhona Muhammad Kholil. Mengapa demikian dari Pemkab Bangkalan tidak memprioritaskan perbaikan jalan tersebut.

“Kasian memang mas, orang-orang yang mau ziyarah juga banyak yang jatuh. Karena selain rusak, lampu penerangan kadang hidup juga kadang mati kalau malam itu,” tegasnya.

Sementara saat dihubungi dari kedua pihak baik Dinas Perhubungan maupun Dinas PUPR tidak ada yang merespon meskipun status panggilan berdering. Dengan kejadian tersebut, dimungkinkan karena sibuk atau sengaja diabaikan menghindari pertanyaan yang mengarah ke wilayah kerjanya. (AK)