BANGKALAN – Sarana prasarana merupakan salah satu pennunjang kemajuan bagi sebuah pendidikan di suatu daerah, Namun berbeda dengan Kabupaten Bangkalan. Sebab, sejauh ini ada tujuh sekolah yang sangat memprihatinkan dan butuh sentuhan langsung dari Pemerintah daerah setempat. Mirisnya lagi meskipun sudah diajukan sampai beberapa kali baik secara dapodik maupun lisan, sampai saat tak kunjung ada perbaikan, hal tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Konang, Rabu (15/03/2023).
Muhammad sholeh salah satu pemuda setempat mengatakan, jika pemerintah daerah bekerja dengan professional dan anggaran yang ada dipergunakan baik pasti kondisinya tidak sedemikian hancurnya. Apalagi tahun ini banyak anggaran yang dipangkas dan alihfungsikan untuk menangani kasus pendidikan yang ada di Bangkalan.
“Tentu dengan pemangkasan 30 persen itu, jumlah dana tidak sedikit. Sehingga Dinas Pendidikan harus benar-benar merealisasikan anggaran itu semua demi kepentingan dan kemajuan Pendidikan di Bangkalan,” tuturnya.
Dia mengutarakan kekhawatirannya dalam masalah pendidikan, apabila sapras yang diketahui sebagai penjung kemajuan pendidikan diabaikan, apalagi perkembangannya. Karena akan ada indikator negatif tehadap wawasan siswa dalam mengenyam pendidikan sejak dini. Misalnya, siswa akan mempunyai rasa tidak nyaman berada di dalam ruangan kelas akibat kerusakan yang ada di sekolag tersebut.
“Dari itu, terjadilah ketidak fokusan siswa saat mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Kambali lagi semua karena kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap infrastruktur sekolah, khususnya Dinas Pendidikan yang menanungi salah satunya sekolah tingkat dasar,” ujar sholeh sapaan akrab pemuda yang berstatus mahasiswa itu.
Saat ditanya terkait jumlah sekolah yang rusak, Korwil Pendidikan Wilayah Konang Munawir menyampaikan. Ada tujuh sekolah yang sudah rusak dan betul-betul butuh sentuhan langsung dari Pemkab Bangkalan. Salah satunya, SDN KONANG 3 kerusakannya disebabkan karena bencana alam.
“Selain itu, ada lagi SDN Sambiyan 3, SDN Konang 4, yang berada di pinggir jalan, dan kondisinya rusak berat. Dan SDN Durin Timur 2 juga mengalami hal yang sama, dan SDN Sambiyan 1, masih berada di Zona aman,” jelasnya.
Dia menambahkan sekolah yang mengalami kerusakan terjadi juga terhadap SDN Cangkarman 3, Bahkan sekolah tersebut pernah dikunjungi Kepala Bidang SD langsung. Akan tetapi meskipun demikian sampai saat ini tak kunjung ada perbaikan, padahala juga di zona sangat aman.
“Mirisnya lagi, ada di salah satu desa Bandung, hampir semua Sekolah tingkat SDN mengalami kerusakan, yakni SDN Bandung 2,3, Dan 4. Ditambahkan lagi tanahnya bukan milik sekolah, alias milik warga setempat, dan letaknya di pinggir jalan juga. Sebenarnya tahunlalu sudah dijanjikan diperbaiki oleh PUPR, tapi tidak ada sampai sekarang,” ungkapnya. (AK)