BANGKALAN – Banyaknya gedung sekolah yang rusak di tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai sekarang tidak kunjung ada perbaikan dari Pemkab Bangkalan. Meskipun sudah mendapat bantuan dari Kementerian PUPR sejak tahun 2022, bantuan ratusan juta belum dilaksanakan. Bahkan ada sekolah UPTD SD Negeri Sambiyan 4 di Kecamatan Konang, hanya sebatas diukur tanpa ada pelaksanaan revitalisasi, Selasa (21/02/2023).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan Bambang Budi Mustika, mengaku PUPR kewenangan dari pemerintah pusat dan sampai sekarang sekolah yang lain memang belum dilaksanakan revitalisasinya. Bahkan dia mengatakan jika ada informasi ada pelaksanaan itu tidak benar.
” Tidak benar jika PUPR sudah ada pelaksanaan pekerjaan, Insyaallah janji kementrian tahun ini akan dilaksanakan,” katanya.
Saat disinggung soal dana anggaran yang dialokasikan ke setiap sekolah, dia mengaku tidak tahu-menahu soal nominal tersebut. Malah sebaliknya dia meminta untuk menanyakan ke Bawahannya.
“Lebih jelasnya langsung ke bidang teknis ya mas,” ucapnya. Oh masalah durjan 3 sumber dananya berasal dari APBD Mas, bukan APBN (PUPR). Kalau PUPR sampai sekarang belum ada realisasi, secara teknis saya tidak tahu,” pengakuannya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) SD, Disdik Bangkalan, Dewi Ega Oktaviani menyampaikan, Kerusakan bangunan SD menjadi perhatian Dinas Pendidikan, namun semua kembali pada ketersediaan anggaran. Sedangkan terkait dengan sekolah yang sudah masuk dalam database kementerian PUPR, sampai saat ini belum dibangun.
“Ini menjadi kewenangan dari pusat, kami selalu menanyakanyan dan koordinasi dengan Balai Besar kementerian PUPR di Surabaya, jawabannya dari Balai juga menunggu dari pusat,” terangnya.
Dia juga mengungkapkan semua database kementerian PUPR terkait 21 sekolah yang belum ada realisasi tersebut.
“Untuk Durjan 3, daribAPBD. Karena Durjan 3 berdiri di wilayah Kabupaten Sampang, sehingga oleh pemerintah dibangun secara bertahap baru 3 ruang,” ungkapnya.
Korwil Pendidikan Kecamatan Konang Munawir mengatakan, pihaknya sudah sering melakukan upaya pwngajuan baik secara lisan maupun aplikasi yang ada di sekolah masing-masing. Bahkan tahun 2022 kemarin mendapat kabar baik akan ada perbaiki bagi sekolah yabg rusak, namun sampai sekarang tidak ada.
“Tahun lalu dijanjiin PUPR, sampai sekarang gak ada,” Tandasnya. (AK)