Polemik Program Desa Digital, DPMD Sampang Belum Maksimal

SAMPANG – Mangkraknya Program Desa Digital di Kabupaten Sampang belum mendapat tindakan serius dari pihak-pihak terkait, program yang menelan anggaran Puluhan milyar itu kini mulai mangkrak dan tak berfungsi.

Pasalnya, internet Desa menelan anggaran sekitar 10.5 Milyar saat itu. Namun, karena perawatan yang tak berjalan Desa digital saat ini mulai tinggal cerita yang belum pasti nasibnya ke depan, Selasa, 14/02/2023.

Hasil pendataan Survei Susenas 2021, 62,1% populasi Indonesia telah mengakses internet di tahun 2021 (Badan Pusat Statistik 2022). Angka ini memang melampaui 50% dan merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi jika diteliti lebih lanjut, angka tersebut didominasi oleh masyarakat kota.

Saat dikonfirmasi Kepala DPMD Kabupaten Sampang melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Ekonomi dan Teknologi Tepat Guna Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang Taufiqurrachman mengatakan masih meminta data pada PT. Athos untuk mendata semua yang diperlukan.

“Kita sudah meminta data-datanya ke PT. Athos agar kami bisa mendampingi apa yang sebenarnya menjadi masalah pada program ini, tapi sampai saat ini pihak terkait juga belum datang ke kami,” dalihnya

Ditanya mengenai target, kapan konflik itu selesai DMD Sampang masih tak punya jawaban, ia hanya ingin konflik itu segera tuntas sesegera mungkin, untuk keberlangsungan sebuah program .

“Sesegera mungkin, tapi kami ingin juga ada tindakan segera dari pihak PT dalam memberikan data-data itu, karena kami bukan pemakai, jadi tidak tahu tanpa tindak lanjut dari pihak terkait,” tutupnya
(Md)