SAMPANG – Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Akibat Korban Bencana (AKB) hanya tiga Unit saja. Tokoh Pemudah beberkan jumlah rumah rusak AKB di kabupaten yang berjuluk kota bahari. Bahkan, tokoh pemuda itu menyayangkan, sebab sebelumnya terdapat rumah rusak akibat angin puting beliung, justru diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat. Artinya, tokoh pemuda itu memperhatikan ketepatan sasaran bantuan RLTH AKD tahun ini.
Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang Abdul Rokib membeberkan, bahwa bantuan RTLH AKB di sampang tahun ini, hanya tiga unit saja.
“Kalau bantuan RTLH hanya tiga Unit saja,” bebernya, Selasa (24/1/23).
Tiga unit bantuan RTLH AKD itu, katanya, hanya sasar di satu desa saja. Yakni, di Desa Sejati Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang.
“Tiga unit itu, akan disasarkan ke Desa Sejati Kecamatan Camplong,” sumbarnya.
Menurutnya, anggaran per unit bantuan RTLH AKD itu , sebesar Rp30 juta. Sehingga kalau ditotal, tiga unit bantuan itu, senilai Rp90 juta dari Dana Alokasi Umum (DAU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Total anggaran untuk tiga unit, dipastikan sebanyak Rp90 juta,” janjinya.
“Sekarang RTLH AKD masih dalam tahap upload data,” tukasnya.
Terkait tiga bantuan RTLH AKD itu, dianggap minim oleh pemuda Asal Kecamatan Pengarengan Muhdy. Bagaimana tidak, sebab menurut Muhdy, rumah rusak akibat bancana di Sampang, tidak hanya di desa Sejati saja. Tetapi juga, terdapat di kecamatan lainnya.
“Contoh di Desa Jungkarang kecamatan Jrengik, juga ada yang terdampak angin puting beliung sebelumnya,” bebernya.
Selain itu, Muhdy juga mempertanyakan ketepatan realisasi bantuan RTLH AKD tersebut. Sebab sebelumnya, ada rumah warga yang rusak akibat bencana, justru diperbaiki secara swadaya oleh warga.
“Kalau memang ada bantuan semacam itu, kenapa pemerintah tidak langsung sat set sat set ke ibu Suriah yang berkali-kali mengajukan bantuan perbaikan rumah itu? Dia kan sedang butuh bantuan semacam itu juga!” kesal Muhdy.
(AHe)
