Ragam  

Tak Kalah dengan Eropa, Pesona Pedesaan R. Cokronegoro Terbukti Menawan

SAMPANG – Tanah yang terhampar padi di Belakang Tanian Lembung Kecamatan Jrengik itu, menawan pandangan siapa saja yang mencoba singgah di tempat itu. Bagaimana tidak, sebab padi merunduk, bukit yang berjejer, hembusan angin, dan kicauan burung begitu serempak saat itu.

Buktinya, Minggu (22/1/23), banyak pemuda yang duduk di gazebo terminal sawah, hanya untuk sekedar mengambil untung dari pemandangan yang tak terduga itu. Apalagi, kanak-kanak yang berlarian dengan senyum, mengurai pesona pedesaan Sampang hari ini. Tempat itu termasuk desa yang namanya seperti salah satu pengeran Madura. Yakni, Pangeran Plakaran (R. Cokronegoro).

Salah satu pemuda yang usai mengambil pesona alam Tanian Lembung Desa Plakaran Kecamatan Jrengik Kopet Petteng mengakui, bahwa pesona alam di tempat itu, tampak natural dari yang maha esa. Hal itu terlihat dari awan yang netral, serta suasana padi yang mulai merunduk. Serta hembusan angin, senyum kanak-kanak, dan kicauan burung menambah suasana indah di tempat itu.
“Jadi, dibandingkan dengan Eropa, pesona pedesaan Sampang tidak kalah indah,” bebernya.

Namun, kata Kopet, suasana itu hanya bisa dinikmati saat menjelang panen padi pertama. Karena di Sampang itu, ada dua panen padi. Yakni, panen padi pada musim hujan, dan panen padi pada musim kemarau.
“Menjelang panen padi pertama, suasana pedesaan akan tampak indah,” ungkapnya.

Tidak hanya pagi, pesona alam di tempat itu, juga bisa dinikmati di siang dan sore hari. Sehingga, ia dan teman-temannya, dari pagi hingga sore menguasai pesona alam tempat itu.
“Soalnya, teman-teman banyak yang bekerja. Kebetulan hari liburnya hanya hari Minggu. Mereka akan menguasai tempat itu di hari Minggu. Sementara saya sendiri, freelance,” paparnya.

(AHe)