SAMPANG – Ada sebuah makam yang dikeramat kan tepatnya di Dusun Bere’Leke, Desa Gulbung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, yang dikeramatkan warga. Warga menyebutnya Kramat Lanceng (Buju’Lanceng). Makam itu diyakini adalah makam pemuda asal Madura yang dibunuh Jepang pada masa penjajahan.
Saat itu, resolusi melawan Jepang yang dikumandangkan ditindaklanjuti dengan gerakan nyata oleh kaum Madura.
“Mereka itu datang ke Konon Mitos yang Beredar salah satu Nelayan dulu saat mencari Ikan di tengah Laut, tidak di duga Ada sebuah peti yang mengapung dari tengah Laut, entah kenapa peti tersebut mengarah ke pesisir pantai Gulbung” Menurut sesepuh desa Gulbung
Warga setempat menyebut makam itu dengan nama buju’ Lanceng. Artinya kira-kira, pemuda perjaka yang sakti Bagi warga setempat, Karena di dalam peti tersebut beliau membawa Kitab Kitab Al-Quran sehingga pemuda dari Madura itu menyisakan sisi kegaiban yang membawa berkah.
Sementara Buju’ Lanceng julukan warga yang diberikan pada makam tersebut. Sejak dulu banyak warga yang sering ziarah ke makam tersebut.
“Misal ada yang memiliki hajat dan berhasil, warga akan ziarah ke sini. Sehingga masyarakat banyak yang menyebutnya Lanceng,“ ujarnya.
Sehingga banyaknya para pemuda Lanceng di sinyalir dari adanya Makam Buju’Lanceng, mayoritas warga di dusun Tersebut Banyakan laki lakinya ketimbang perempuanya.
Banyak Diziarahi untuk Tirakat ke Buju’ Lanceng sebagai tempat tirakat. Orang yang bertirakat di sana memiliki beragam tujuan. Namun, kebanyakan ingin hidupnya berkah.
Namun, sedikit yang berhasil lantaran cobaannya sangat berat. Namun, kini tidak ada lagi orang yang tirakat di sana. Entah karena takut atau faktor lain. Yang jelas, dalam beberapa tahun terakhir sudah tidak ada.
“Sudah tidak ada yang tirakat di sini. Kalau yang bernazar datang ke sini, karena hajatnya terkabul masih ada. Kadang tasyakuran, berdoa, ada yang bawa uang juga, kemudian ditaruh di makam,” ujarnya.
(Md)
