SAMPANG – Orang Madura terutama Sampang, menjadikan kobhung (langgar) tempat sembahyang. Kobhung itu bukan langgar umum. Melainkan, langgar pribadi milik keluarga. Bahkan bisa dipastikan, di Madura termasuk Sampang, tiap keluarga memliki bangunan Kobhung tersendiri.
Selain tempat sembahyang, kobhung juga berfungsi sebagai tempat menerima tamu. Tidak hanya itu, bahkan kobhung ini, juga tempat memantau anak-anak saat bermain di tanian lanjheng (Halaman panjang). Sementara kobhung itu, menghadap ke timur.
Salah satu warga Sampang Hafid mengatakan, bahwa dirinya sekeluarga acapkali shalat di kobhung miliknya. Hal itu terjadi bukan baru-baru ini, melainkan dari dahulu, sejak kobhung itu ada.
“Di Sampang, Kobhung memang tempat Sembahyang,” ujarnya, Sabtu (21/1/23).
Selain itu, katanya, dirinya sering menerima tamu di kobhung. Artinya, kobhung selalu menjadi tempat untuk menerima tamu.
“Kalau ada tamu, pasti kobhung menjadi tempat utama untuk kami temui tamu itu,” sambungnya.
Menurutnya, masing-masing keluarga atau masing-masing tanian lanjheng, terdapat kobhung. Hal itu sudah menjadi ciri kas masyarakat Madura terutama Sampang.
“Selain tempat sembahyang dan menerima tamu, Kobhung juga menjadi tempat memantau anak-anak di keluarga kami, saat anak-anak itu bermain,” paparnya.
(AHe)