SAMPANG – Pendistribusian pupuk di kota yang berjuluk Bahari amburadul. Bagaimana tidak, sebab ada satu petani yang mendapat lima pupuk sekaligus. Serta, ada beberapa petani yang belum mendapat sama sekali.
Diketahui sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) sesumbar, bahwa kesediaan pupuk tahun ini bakal mencukupi kebutuhan petani se kabupaten Sampang. Yakni, total pupuk tahun ini, sebanyak 55.137 ton.
Salah satu Petani Asal Jrengik (B) mengaku, pupuk di kios terdekat habis. Hal itu, ia ketahui saat dirinya hendak membeli pupuk di kios terdekat itu. Sementara tetangganya, sudah membeli hingga lima karung pupuk.
“Pupuk habis kata kiosnya. Tapi, tetangga saya justru mendapat hingga lima pupuk,” bebernya, Jum’at (20/1/23).
Hal itu ia Kecewakan, sebab, seolah-olah pemerintah setempat tidak memperhatikan pendistribusian di kios-kios. Padahal, pendataan petani sudah dilakukan oleh Disperta KP Sampang.
“Jadi, semisal ada kekeliruan pada saat pendistribusian, maka pendataan petani itu tidak ada hasilnya,” tudingnya.
Sementara Kepala Disperta KP Sampang Suyono, bakal menindak lanjuti permasalahan itu. Yakni, akan mendata petani yang masih belum mendapat pupuk sama sekali. Serta, ia juga akan mendata petani yang mendapatkan hingga lima pupuk itu.
“Kami akan menindak lanjuti dengan pendataan,” janjinya.
Terkait pendistribusian pupuk, ia akan mengubah alurnya. Yakni, dari distributor ke kios, dari kios ke Kelompok tani (Poktan). Sehingga, Petani dapat menebus pupuk ke Poktan nantinya. Maka dari itu, ia akan berkomunikasi dengan ketua Poktan terkait hal itu.
“Mudah-mudahan hal ini menjadi benang solusinya,” tandasnya.
(AHe)