BANGKALAN – Kerugian dialami PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Surabaya sejak adanya jalur lintas Suramadu. Bahkan tidak tanggung-tangung merosotnya pendapatan itu, diperkirakan sampai meliaran rupiah pertahunnya, Selasa (17/01/2023).
Manager Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Surabaya, Eva Mardiany menyampaikan upaya menambal kerugian itu, lahan disekitar pelabuhan disewakan kepada masyarakat yang berjualan. Hanya saja tarif sewa kios dipatok 20 ribu per meternya.
“Uang segitu termasuk pembayaran listrik juga,” tuturnya.
Eva Mardiany menerangkan setiap hari pihaknya hanya bisa memberangkatkan kapal tujuh kali trip. Sehingga pendapatan yang diperoleh diperkirakan enam juta, sementara kebutuhan yang diperlukan lebih banyak.
“Lain lagi biaya pemeliharaan, gaji karyawan, cleening service, dan itu semua tidak mencukupi. Sehingga setiap tahun kami terus rugi,” jelasnya.
Saat disinggung terkait kerusakan pagar sepanjang satu setengah meter itu, dia mengaku bukan tidak mau memperbaikinya. Hanya saja butuh waktu dan harus berpikir dua kali, sebab pihaknya tidak ada anggaran dari pemerintah setempat.
“Ini perusahaan tentu kami harus patuh pada permen yang ada, karena semua ada aturannya. Semisal tiket, dijual lima dan tujuh ribuh, eh ada oknum yang jadi calo pembelian tiket menjual 10 ribu,” terangnya.
Meskipun demikian pihaknya sudah berusaha menegor oknum yang berbuat seperti itu di aera pelabuhan, tapi tidak digubris.
“Jadi perlu kesadaran dari masyarakat, bahwa secara aturan tidak boleh ada orang yang masuk ke pelabuhan tanpa tiket. Sehingga keamanan dan ketentraman pengunjung bisa terjamin,” tegasnya. (AK)