Imbas Pengalihan Anggaran, Pengadaan traffic light JLS Suram

SAMPANG – Akibat pengalihan anggaran ke pendidikan dan kesehatan, pengadaan traffic light (lampu merah) Jalan Lingkar Selatan (JLS) semakin suram. Buktinya, Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang semakin kelimpungan. Bahkan, Dishub Sampang merencanakan meminta pembangunan traffic light melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang.

Diketahui sebelumnya, Dishub Sampang merencanakan pembangunan traffic light di tiga titik JLS. Yakni, pertigaan Kaseran, pertigaan Aeng Sareh, dan perempatan Aeng Sareh dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Sementara besaran anggaran untuk satu pertigaan, kisaran Rp250 juta. Sehingga, agar JLS tersedia tiga titik lampu merah, anggaran ratusan juta harus digelontorkan.

Kasi Teknis Sarana dan Prasarana (TSP) Dishub Sampang Heri Budiyanto mengaku kesulitan membangun traffic light JLS. Karena, anggarannya tidak ada. Sementara rencana pengajuan anggaran sebelumnya terhambat pengalihan anggaran ke pendidikan dan kesehatan.
“Jadi kami juga kebingungan untuk traffic light di JLS ini,” keluhnya, Selasa (17/1/23).

Untuk sementara waktu, pihaknya masih berkomunikasi dengan pemkab Sampang. Dalam maksud, mengajukan anggaran traffic light JLS melalui APBD. Selain itu, pihaknya juga akan menembusi pemerintah pusat. Sebab, hanya dengan dua cara itu JLS ada traffic light-nya.
“Kami masih berusaha melalui dua cara itu. Selebihnya, doakan saja,” timpalnya.

Maka untuk menangi Lalu Lintas (Lalin) di tiga titik JLS, pihaknya akan menurunkan portebel. Serta, pihaknya akan meminta bantuan pada Polres Sampang agar menurunkan personil untuk mengatur Lalin di tiga titik JLS itu.
“Menurut hitungan kami, portebel dan personil Polres bersama dishub akan lama menjaga tiga titik JLS. Sebab, pengalihan anggaran ini benar-benar menghambat kami,” paparnya.

(AHe)