Demi Kebutuhan Keluarga, Nelayan Rela Melaut Meski Cuaca Ekstrim

SAMPANG – Meski kondisi cuaca buruk sebagian nelayan di Desa Gulbung dan Aengsareh, Kabupaten Sampang, masih nekat melaut.
Puluhan perahu berukuran berjejer di tepi Pantai, Perahu dengan bendera bermacam warna itu satu sama lain saling berhimpitan, sehingga bagi nelayan yang perahunya berada ditengah terlihat kesulitan mengeluarkannya, Rabu, 11/01/2023.

Nelayan desa Gulbung Lukman mengatakan rela kerja meski cuaca ekstrem, dan cuaca kurang bersahabat, nelayan sekarang ini sulit menangkap ikan. Paling hanya dapat 5-10 kilogram, terkadang pulang dengan tangan kosong.
Ia mau gimana lagi wong penghasilan kami di laut, maka terpaksa harus bekerja meski cuaca tak mendukung

“Bagi nelayan, cuaca saat ini tidak bisa konsisten. Kendati demikian nelayan pun menyadari akan resiko yang dihadapinya saat di laut makin tinggi, seperti cuaca ekstrim”ungkap lukman

BMKG mengatakan perubahan iklim global merupakan hal yang nyata. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya cuaca ekstrim sebagai salah satu dampaknya.

Lain halnya warga Aengsareh, Muhammad salah satunya, dia tampak sibuk memindahkan perahunya dari tengah ke pinggir agar bisa mendapat ruang untuk berlayar ke laut. Meski kondisi cuaca buruk di siang itu, pria 30 tahun ini tetap nekat akan pergi mencari ikan di perairan Selat Madura

Sambil menunggu angin agak reda, sementara perahu tersebut diikat ditepi. Dia kemudian berpamitan untuk mengambil perbekalan yang akan digunakan melaut. Tidak lama, ia pun datang kembali dengan membawa logistik. Kali ini dia bersama Temannya

“Meski kondisi cuaca tidak bersahabat seperti sekarang ini kami tetap bertekad mencari ikan di laut, kalau tidak begitu mau makan apa nanti. Karena hanya ini pekerjaan kami,” tegas Muhammad
(Md)