Peserta Ujian PPS Kecewa Terhadap Bantahan KPU yang Tidak Sesuai Realita

SAMPANG – Bantahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang dikecewakan oleh peserta ujian Penerimaan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Bagaimana tidak, sebab bantahan KPU itu tidak sesuai fakta yang terjadi. Bahkan, bantahan KPU itu terpatahkan saat peserta yang kecewa menunjukkan bukti video terkait ratusan peserta yang mengipas wajah lantaran tidak tahan atas sumuk dan panas kemarin itu.

Ketua KPU Addy Imansyah membantah pernyataan peserta yang kepanasan itu, sebab pihaknya sudah menyediakan AC Portabel untuk menjaga peserta dalam mengerjakan soal-soal tes tulis.
“Kami sudah sediakan AC portebel, agar selama ujian berlangsung peserta bisa mengerjakan soal-soal dengan baik,” sumbarnya, Selasa (10/1/23).

Ia membeberkan, bawa pihaknya memang menutup pintu di menit 09.30 (9/1/23) kemarin. Hal itu bertujuan agar peserta yang berada di luar masuk ke gedung. Usai itu, pihaknya membuka pintu kembali.
“Kami memang menutup pintu itu. Tetapi, kami buka kembali saat semua peserta masuk ke gedung,” timpalnya.

Bantahan Ketua KPU itu sangat dikecewakan oleh peserta ujian penerimaan PPS. Sebab, terkait peserta yang kepanasan itu sudah ada videonya. Bahkan, video itu sudah asik diperbincangkan.
“Ini video peserta yang mengipas-ngipas wajah itu,” sambil menyodorkan video dalam Handphone-nya, salah-satu peserta ujian PPS (K) berujar, Selasa (10/1/23).

Menurutnya, dalam video yang ia diambil saat ujian kemarin, sudah jelas terdapat ratusan peserta yang mengipas wajah. Sehingga apabila hal itu dibantah maka akan menjadi kelucuan tak terbendung (Komedi).
“Mungkin, si pembantah tidak tau kalau kemarin banyak yang mengambil video,” tuturnya.

Terkait Kipas Angin AC Portebel yang disediakan panitia, kata K, minim. Artinya, AC yang tersedia itu, tidak menangani ribuan peserta yang membeludak kemarin itu.
“AC portebel ya minim, jadi kami tetap sumuk dan panas,” ungkapnya.

Dilanjutkan oleh (A) juga peserta ujian PPS, ia mengatakan, bahwa selain kepanasan, ia juga tidak kebagian kursi. Sehingga dirinya dengan beberapa peserta lain, duduk di tribun.
“Saya seperti nonton pertandingan mas, saya kan duduk di tribun,” bebernya, Selasa (10/1/23).

Tidak hanya (K) dan (A), peserta lain (I) juga kecewa terhadap bantahan Ketua KPU itu. Sebab menurutnya, sejak pembacaan perturan, pembagian lembar jawaban, dan ujian berlangsung pintu itu tertutup. Pintu Gor indoor dibuka kembali, usai ada peserta yang menyelesaikan ujian. Sementara peserta yang menyelesaikan ujian dan keluar pertama itu, mengerjakan soal dengan menghabiskan waktu kisaran 20 menitan.
“Kemudian pintu itu tidak tertutup lagi, setelah peserta paling awal menyelesaikan ujian lalu keluar dari gedung. Sebab, keluarnya peserta paling awal itu, dikuti oleh peserta lain. Tentunya peserta yang ikut keluar gedung, juga menyelesaikan ujian,” pungkasnya.

(AHe)