SAMPANG, Program bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun ini dipangkas. Buktinya, program yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) itu berkurang dibanding tahun lalu. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Sampang hanya menyasar sebanyak 11 RTLH.
Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman DPRKP Sampang Abdul Rokib mengatakan, jumlah RTLH tahun ini menyusut dibanding tahun lalu. Yakni hanya menyasar sebanyak 11 unit rumah. Rincian belasan itu, tiga rumah untuk rumah korban dampak bencana dan delapan RTLH diluar kumuh.
“Jumlah RTLH tahun ini sangat berkurang dibanding 2022. Bayangkan, dari 39 menjadi 11 unit rumah yang akan diperbaiki,” ucapnya, Kamis (5/1/23).
Penurunan itu bukan tanpa sebab. Rokib mengaku, anggaran untuk program bantuan RTLH 2023 banyak yang dipangkas. Sehingga alternatifnya, akan difokuskan kepada bantuan yang bersumber dari pemerintah pusat.
Sementara, ia lanjut menguraikan, bantuan RTLH yang bersumber dari pemerintah pusat, juga tidak bisa dipastikan bertambah. Hal itu diketahui dari pihaknya yang belum mendapatkan informasi masi lanjutan terkait program tersebut. ”kalau tahun lalu sebanyak 1. 311 unit rumah yang diperbaiki,” imbuhnya.
Tiga unit bantuan RTLH akan dialokasikan di Kecamatan Camplong. Yakni korban yang terdampak bencana. Sementara untuk kategori RTLH diluar kumuh, tersebar di sejumlah Kecamatan.
“Kalau yang diluar kumuh saya lupa tapi sudah masuk dokumen pelaksanaan anggaran (DPA),” katanya.
Terkait hal itu, Anggota Komisi III DPRD Sampang Abdus Salam menyangkan pemangkasan RTLH itu. Ia berpendapat, semestinya bantuan yang bersumber dari DAU itu semakin meningkat dan lebih banyak menyasar ke rumah warga yang tidak layak. Sebab di Sampang, masih banyak rumah warga yang tidak layak huni.
“Kalau yang dicover DAU memang berkurang, maka dinas terkait harus mengupayakan penambahan melalui bantuan dari pemerintah pusat,” pintanya.
(AHe)