SAMPANG – Persatuan Sepakbola Sampang (Persesa) lebih mengandalkan pelatih lokal ketimbang Pelatih Luar Daerah (PLD). Berdasarkan pengalaman, PLD sering tidak hadir saat latihan. Hal itu diungkap langsung oleh Bendahara Persesa Nawar, Rabu (3/12/22).
Menurutnya, alasan memilih pelatih dari daerah sendiri karena dipercaya lebih mengetahui kondisi pemain. Apalagi, terkait PLD itu Sampang memiliki pengalaman tersendiri. Yakni, mengaca dari pengalaman sebelumnya, bahwa PLD kurang optimal dalam menjalankan tugasnya. Sebab PLD itu berdomisili di luar Kabupaten Sampang, sehingga jarang melakukan pemantauan terhadap para pemain.
“Jadi saat latihan tidak pernah hadir, malah diwakilkan kepada rekannya, kecuali pelatih itu datang saat sifatnya wajib atau saat pertandingan,” bebernya.
Namun, lanjut Nawar, tidak semua PLD memiliki keburukan yang sama. Seperti halnya Pelatih Dafid, yang justru menorehkan prestasi bagi Laskar Trunojoyo (sebutan untuk Persesa di beberapa tahun yang lalu).
“Sebelumnya Kabupaten Sampang belum ada pelatih yang memiliki lisensi menangani Liga 3, sehingga sejak 2018 menggunakan pelatih dari luar daerah,” timpalnya.
Sementara, kondisi Persesa saat dilatih oleh Haris Harianto terbilang baik. Apalagi sejak dipegang pelatih lokal itu, dalam uji coba persiapan liga tiga Persesa berhasil menang.
“Saat itu kita melakukan uji coba lebih dari tiga kali dan mengalami kekalahan hanya satu kali, sisanya menang, ini merupakan hasil yang baik,” sumbarnya.
Terlepas dari itu, saat ini para pemain tengah mengistirahatkan diri. Sebab Liga 3 telah ditiadakan. Alasannya, karena penyesuaian peraturan polisi (Perpol), di mana dalam segi infrastruktur banyak stadion klub Liga 3 yang tidak memenuhi standar.
“Tentu kami berharap Liga 3 secepatnya kembali digelar,” Harapnya.
(AHe)