PPL Tak Sesuai, 180 Desa Hanya Ditangani 71 Penyuluh

SAMPANG – Tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Sampang masih belum ideal. Buktinya, jumlah PPL di Kota Bahari hanya sebanyak 71 orang. Sementara jumlah desa di kota bahari itu sebanyak 180 desa dan enam kelurahan. Bahkan dari ratusan desa itu mayoritas petani. Sehingga, dalam urusan petani dan pertanian di Sampang masih belum maksimal.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang Suyono mengutarakan, pihaknya akan mengusulkan penambahan PPL tahun ini melalui rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun dengan catatan, setelah adanya pendaftaran PPPK.
“kalau dari PNS sepertinya tidak akan ada penambahan. Kalau PPPK kemungkinan masih bisa,” ujarnya.

Ia membeberkan, bahwa jumlah PPL memang minim, yakni 71 an penyuluh. Bahkan ia mengakui, puluhan tenaga pertanian itu tidak ideal. Sebab semestinya, satu Desa memiliki satu orang penyuluh. Namun faktanya, jumlah PPL yang ada tidak sebanding dengan jumlah Desa di Sampang, yang sebanyak 186 Desa itu.
“tahun lalu hanya ada penambahan sekitar 5 orang saja. Apalagi tahun ini banyak yang pensiun,” bebernya.

Kekurangan penyuluh itu menjadi sorotan bagi Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang Agus Husnul Yakin.

Menurutnya, jumlah PPL di sampang memang sangat kurang. Sehingga hal itu harus menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten (pemkab) Sampang untuk meningkatkan sektor pertanian. Bahkan, tahun ini harus mengusulkan sebanyak mungkin tenaga PPL
“Pembentukan PPL masih dipersulit oleh regulasi yang ada. Tenaga penyuluh tidak bisa dibentuk oleh pemkab,” timpalnya.

Dia menyarankan, penambahan PPL tidak harus menunggu petugas yang berstatus ASN. Namun, bisa diinisiasi oleh pemkab sampang dengan membentuk PPL mandiri ataupun swadaya. Tujuannya, untuk membantu tugas PPL yang ada.
“saya pikir kalau memang PPL swadaya ini dibentuk akan sangat membantu petani,” tandasnya.

(AHe)