Gegara Kayu Jembatan Terbawa Arus Sungai, Warga Daleman Tagih Janji Pemkab

Sampang – Akibat luapan air sungai, beberapa kayu di jembatan Desa Daleman Kecamatan Kedungdung hilang. Hilangnya kayu itu, diduga terbawa arus air sungai yang deras. Sehingga tidak ada pilihan lain, warga setempat harus gotong royong untuk menambal kayu di jembatan Daleman tersebut.
Diketahui jembatan yang hilang kayunya itu, termasuk jembatan yang bertahun-tahun digadang-gadang mendapat bantuan. Tetapi sampai detik ini, pemerintah kabupaten (Pemkab) Sampang hanya berkutat pada kata janji kepada warga Daleman.

Sekedar diketahui sebelumnya, curah hujan yang mengguyur se kota bahari (31/12/22) kemarin, mengakibatkan air sungai meluap. Bahkan, luapan itu cukup besar. Sehingga, jembatan di Desa Daleman Tergenang air.
Akibat luapan air itu, maka terjadilah banjir. Bahkan arus dari luapan air sungai itu, membuat beberapa kayu yang baru ditempel hilang.

Warga setempat Lutfi Yanto mengatakan, banjir dua hari lalu menjadi puncak dari luapan air sungai Daleman. Yakni pada pukul 18.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), tepatnya usai adzan magrib berkumandang, kemarin (31/12/22). Bahkan, banjir masih tetap berlangsung hingga malam hari.
“Saat banjir surut tadi pagi, kayu yang tertempel pada jembatan justru banyak yang hilang,” ujarnya, Senin (2/1/23).

Sehingga mau tidak mau, Lutfi lanjut memaparkan, masyarkat gotong royong menambal bolongan jembatan dengan kayu baru. Hal itu bertujuan, agar jembatan dapat digunakan kembali.

Menurut Lutfi Yanto, jembatan yang hilang kayunya itu, termasuk jembatan yang digadang-gadang mendapat bantuan. Tetapi, sampai sekarang bantuan hanya sebatas wacana saja.
“Katanya bakal dapat bantuan, tapi sampai sekarang tidak ada,” beber Lutfi.

Bahkan pemkab Sampang menggadang-gadang warga setempat sejak tahun 2020, tepatnya sejak jembatan itu roboh. Artinya, janji yang dilontarkan oleh Pemkab Sampang ke warga Daleman, hampir berumur tiga tahunan.
“Selama ini, kami masih diberi harapan palsu oleh Pemkab. Tetapi, kami tetap akan menunggu bantuan yang ingin diberikan itu,” ungkapnya.

Diteruskan oleh salah satu Tokoh Pemuda Desa Daleman Amink, bahwa sebelumnya Pemkab Sampang berjanji akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp2,2 miliaran untuk jembatan Daleman itu. Tetapi hingga kini, miliaran yang dijanjikan itu masih belum ada buktinya.
“Kami hanya bisa menunggu bantuan itu. Serta hanya bisa menambal apabila kayu di jembatan itu hilang lagi,” pungkas aktivis jebolan GMNI itu.

(AHe)