SAMPANG – Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang telan anggaran Rp204 miliar, rambu-rambunya belum lengkap. Sehingga untuk pengadaan rambu-rambu yang belum lengkap itu, Pemerintah harus menggelontorkan puluhan juta. Puluhan juta itu, untuk tiga titik petunjuk arah di JLS.
Diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sampang Mohammad ZIS menyebutkan, bahwa JLS yang habiskan anggaran Rp204 miliar, rambu-rambunya sudah lengkap. Sehingga ia bersikukuh, agar JLS diresmikan.
“Kalau rambu-rambu lalu lintas sudah lengkap, makanya JLS dapat diresmikan,” sumbarnya.
Berbeda dengan pernyataan Kasi Teknis Sarana dan Prasarana (TSP) Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang Heri Budiyanto, yang mengatakan rambu-rambu lalu lintas JLS belum sepenuhnya lengkap.
“Belum begitu lengkap. Makanya, terkait lampu merah dan rambu-rambu lalu lintas yang kurang, kami hendel,” bebernya.
Contoh rambu lalu lintas yang kurang itu, ia lanjut menyatakan, seperti petunjuk arah. Seharusnya di JLS itu tersedia tiga petunjuk arah sesuai dengan penempatan. Masing dari tiga titik itu, di pertigaan Kaseran, pertigaan Aeng Sareh, dan perempatan Aeng Sareh.
“Ada tiga titik yang harus dilengkapi petunjuk arah,” timpalnya.
Sementara, hanya untuk satu titik saja harus menggelontorkan anggaran Rp15 juta. Sehingga, total anggaran petunjuk arah untuk tiga titik, membutuhkan anggaran Rp45 juta, dan bisa saja lebih.
“Petunjuk arah yang dimaksud itu, seperti tulisan ‘Pamekasan, Surabaya, dan Sampang,” jelasnya.
Menurut pengakuannya, petunjuk arah untuk tiga titik itu, akan dihendel Dishub Sampang. Namun pihaknya tidak bisa memberikan keterangan terkait tahapan terkait petunjuk arah itu.
“Kalau sekarang masih dibicarakan. Nanti kalau sudah ada informasi lagi, kami hubungi sampean,” pungkasnya.
(AHe)