BANGKALAN – Salah satu faktor pendidikan tidak maju disebabkan kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap fasilitas dan pengelolaan yang kurang baik. Seperti hal nya yang terjadi de SDN Dupok 4 siswa-siswi tidak mendapatkan fasilitas tempat membaca, dikarena perpustakaannya rusak hingga bertahun-tahun tidak diperbaiki.
Sekolah yang memiliki siswa laki-laki 97 orang dan siswi 82 dan sembilan guru tersebut, mengalami penurunan minat baca sejak tahun 2016 lalu. Bahkan kerusakan perpustakaan bukan hanya rusak ringan melainkan sudah hampir roboh bangunannya. Sekolah tersebut berada di Desa Dupok, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Rabu (21/12/2022).
Staf Pengelola Perpustakaan SDN Dupok 4 Jumauhari mengatakan, sampai hari ini tidak lagi difungsikan sebagai tempat membaca siswa-siswi di sekolah tersebut. Hal itu dikarena flafon ruangan banyak yang hancur, bahkan tidak hanya itu saja tapi sebagian calvalum juga rusak.
“Kurang lebih lima tahun tidak ditempati lagi karena rusak,” tuturnya.
Dia menerangkan sebelum rusaknya perpustakaan tersebut, ada sebagian siswanya yang masuk untuk membaca. Selain itu juga mengakui bahwa minat baca siswa memang tidak begitu berkembang di sekolah tersebut, ditambah rusaknya perpustakaan itu.
“Iya bisa dikatakan menghambat minat baca siswa, karena kalau dulu ada yang baca, meskipun hanya sekedar liat gambarnya,” ungkapnya.
Salah satu staf oprator yang mengaku baru jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu, menyampaikan bahwa buku-buku yang ada di dalam perpus sudah banyak dimakan rayap. Dia juga mengungkap bahwa kebutuhan dari sekolah bukan hanya bangunan perpus saja, tapi pagar yang roboh sangat diharapkan keberadaan dan renovasinya.
“Takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, lebih lebih ke siswa karena dipinggir jalan raya. Masak sekolah deket jalan tidak ada pagarnya,” tandasnya saat ditemui di ruang guru. (AK)