Pemkab Sampang Minta Sumbangan Rp2 M kepada ASN untuk Ambisi Cetak Rekor Muri Senam

SAMPANG – Sampang termasuk penyandang predikat paling miskin se Jawa Timur. Tetapi, kabupeten yang berjuluk kota Bahari itu justru berambisi ingin cetak rekor Muri senam, dengan catatan 10.399 ASN di Sampang ditarik uang seragam sebesar Rp200 ribu. Sehingga, total penarikan itu sebesar Rp2 M lebih. Diketahui penarikan diedarkan sejak awal Desember.

Sekertaris Komisi IV DPRD Sampang R. h. Aulia Rahman menyayangkan kabupaten yang yang di pimpin oleh H. selamet Junaidi (Jhi Idi) ini. Sebab, cetak rekor MURI senam masih menarik sumbangan ke ASN. Padahal, kabupaten yang baru selesai diterpa beberapa bencana itu, termasuk kabupaten yang menyandang predikat termiskin se Jawa Timur (Jatim).
“Memangnya kenapa kalau tidak usah rekor-rekoran, kalau masih mau minta uang ke ASN! Dari pada menyumbang untuk keambisian, mending di sumbang ke masyarakat miskin. Mengingat Sampang paling miskin se Jatim,” kesal Aulia, Kamis (15/12/22).

Atas pemungutan itu, H. Aulia Rahman menyebut bahwa hal itu merupakan proyek. Bagaimanan tidak, sebab peserta yang ditargetkan, sebanyak 10.399 orang. Sementara penarikannya sebesar Rp200 ribu. Sehingga ketemu nominal Rp2.079.800.000 (2M lebih).
“Sebenarnya ASN itu mengeluh. Hanya saja mereka takut,” bebernya.

Miliaran untuk penarikan seragam itu, ia lanjut memaparkan, masih belum jelas kualitas seragamnya. Artinya, pada kualitas seragam yang diwajibkan kepada ASN itu masih belum diketahui secara transparan.
“Seharusnya ada kejelasan secara transparan pada kualitas seragam, sehingga ada perbandingan harga di situ,” ungkapnya.

Terkait rapat penarikan seragam untuk senam rekor MURI juga tergelar secara tertutup. Artinya, penarikan untuk seragam yang nilainya miliaran itu, diduga terencanakan secara bersembunyi.
“Sementara rapatnya hanya dilakukan oleh sebagian OPD saja,” pungkasnya.

Terkait hal itu, Madura Raya sudah berusaha menghubungi Sekertaris Daerah (Sekda) Pemkab Sampang. Tetapi hasilnya masih nihil.

(AHe)