Menjelang Akhir Tahun, Keberadaan Rutan Sampang Masih Over Kapasitas

SAMPANG – Menjelang akhir tahun keberadaan rumah tahanan (Rutan) Kelas IIB Sampang masih over kapasitas. Padahal, jumlah warga binaan yang bebas lebih banyak ketimbang jumlah warga binaan yang masuk selama 11 bulan ini. Diketahui, kapasitas Narapidana (Napi) di rutan tersebut hanya 165 warga binaan. Sementara sekarang, total warga binaan yang ada sebanyak 361 warga binaan.

Kepala rutan (Karutan) Kelas IIB Sampang Nugroho Dwi Wahyu Ananto melalui Kasub Bidang Pelayanan Tahanan Syaiful Rahman mengakui, di Rutan klas IIB Sampang memang over kapasitas. Artinya keberadaan warga binaan memang melebihi batas tempat yang tersedia.
“jumlah warga binaan memang melebihi tempat yang tersedia,” ucapnya, Kamis (9/12/22).

Kapasitas rutan itu, ia lanjut menguraikan, tersedia untuk 165 warga binaan. Sedangkan keberadaan warga binaan tahun ini ratusan, yakni 361 warga binaan.
“Sebab, warga binaannya ada 361 orang, sedangkan tempatnya hanya tersedia untuk 165 orang saja,” bebernya.

Dijelaskannya, Over kapasitas warga binaan itu sudah terkurangi dengan warga binaan yang sudah bebas. Serta, juga sudah ditambah dengan warga binaan yang baru masuk ke rutan kelas IIB Sampang. Yakni, jumlah warga binaan yang bebas sebanyak 288 orang. Sedangkan yang masuk kisaran 200 san warga binaan.
“Kalau yang sudah keluar dengan kisaran 288 warga binaan. Itupun sudah dengan ketentuan masing-masing warga binaan,” ungkapnya.

Terkait penambahan pembangunan ruangan untuk warga binaan, pihaknya pernah mengajukan hanya saja ditolak. Sebab tempat yang akan dibangun masih belum ada. Sedangkan di Rutan Kelas IIB, keberadaannya sempit. Sehingga tidak bisa melakukan penambahan.
“Sehingga tahun depan, kami hanya mendapat pembangunan pagar saja,” sambungnya.

Terlepas dari itu, pihaknya tetap solid dengan warga binaan. Keakrabannya itu seperti bapak dan anak. Bahkan, warga binaan acap kali curhat kepada petugas yang ada. Sementara petugas acap kali hadir dengan solusi-solusi yang mendinginkan kepala.
“Keakraban kami dengan warga binaan itu, seperti bapak dan anak,” tutupnya.
(AHe)