Di Desa Panyepen Tiga Bantuan Sengaja Tidak Dirinci

SAMPANG – Penyaluran tiga bantuan Sosial (Bansos) di Desa Panyepen Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang sengaja tidak dirinci. Diketahui dari total 565 keluarga hanya 283 keluarga yang mendapat bantuan tersebut. Tetapi, ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) ada yang tidak menerima tiga bantuan sekaligus.

Salah satu anggota perangkat Desa Panyepen Kecamatan Jrengik Atika mengatakan, bahwa pihaknya sengaja tidak mendata rinci jumlah penerima tiga bansos itu. Dikarenakan saat proses penyaluran, lumayan ramai.
“Kami tidak sempat mendata secara terpisah KPM yang ada,” ujarnya, Rabu (7/12/22).

Kendati demikian, pihaknya juga tidak merencanakan pendataan secara rinci dan terpisah terhadap penerima bantuan. Artinya, tidak adanya pendataan secara terpisah kepada KPM memang disengaja oleh pihaknya. Bahkan, pihaknya tidak ada rencana untuk melakukan pendataan terpisah kedepannya.
“Kami tidak ada rencana terkait perincian data KPM,” ungkapnya.

Padahal, bantuan yang pihaknya salurkan ada tiga macam bansos. Yakni, Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM), Bantuan Pokok Non Tunai (BPNT), dan Program Keluarga Harapan (PKH)
“Ada tiga bantuan yang disalurkan itu,” ungkapnya.

Terlepas dari itu, ia lanjut menguraikan, Penerima mendapat BLT BBM untuk dua bulan sebesar Rp300 ribu. Bahan pokok sembako dari BPNT juga diterima oleh KPM. Sementara PKH besaran yang diterima oleh KPM tidak sama.
Sementara, total penerima di desanya sebanyak 283 keluarga. Ratusan penerima tersebut dari 565 keluarga yang tersebar di Desa Panyepen.
“Kalau total keseluruhan penerima sebanyak 283 orang,” imbuhnya.

Ditegaskan, ratusan KPM tidak semuanya menerima tiga bantuan sekaligus. Melainkan, ada yang menerima satu bantuan, ada yang menerima dua bantuan, serta ada juga yang menerima tiga bantuan sekaligus.
“Kadang ada yang hanya mendapat satu bantuan, ada yang dapat dua, juga ada beberapa keluarga yang mendapat bantuan tiga sekaligus,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, pewarta sudah berusaha mengkonfirmasi Camat Jrengik terkait Desa Penyepen yang tidak mau melakukan pendataan terpisah secara rinci. Tetapi hasilnya nihil, sebab Syaiful Muqoddas sedang rapat dan tidak bisa diganggu.

(AHe)