SAMPANG – Banyaknya laporan dari Masyarakat yang mengeluhkan kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi, menyebabkan Komisi II DPRD Sampang adakan rapat kerja bersama Kepala Depo Pertamina dipanggil pula seluruh pihak managemen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kabupaten Sampang, Senin, 28/11/2022
Rapat dipimpin langsung oleh wakil Komisi II Alan Kaisan, menjelaskan banyak keluhan dari para masyrakat yang mengadu atas kelangkaan BBM Solar bersubsidi. Oleh karena itu, harus di hitung betul-betul berapa kuota minyak yang cukup untuk kebutuhan Konsumen.
Berdasarkan Dari pemanggilan tersebut, terungkap bahwa jatah solar di setiap SPBU yang ada di Sampang setiap harinya hanya 3.000 liter. Sedangkan Kebutuhan masyarakat lebih
“Kita minta kepada BPH Migas untuk betul-betul menghitung kebutuhan solar untuk Sampang Jangan samakan cara menghitung di daerah lain” Lanjut, Dengan catatan bahwa pemerintah daerah dalam hal ini bupati atau yang mewakili bidang perekonomian itu untuk mengusulkan tambahan kuota. Karena di Sampang itu rata-rata setiap POM itu satu hari dikasih satu tangki sekitar 8 ribu (liter) setiap hari. Kemudian rata-rata setiap bulan itu sama,” ujarnya, Selasa, 29/11/2022
Agar tidak terjadi kelangkaan minyak solar bersubsidi ini, maka mohon kerjasama untuk meningkatkan pengawasan dari pemerintah.
“Kita ingin BBM bersubsidi jenis solar ini bisa dinikmati oleh masyarakat, bukan di nikmati oleh orang yang tidak berhak menerimanya. Kalau perlu untuk meningkatkan pengawasan”terangnya
Selain itu, dia juga menuturkan bahwa 2023 mendatang merupakan tahun di mana petani masuk musim panen yang bakal membutuhkan bahan bakar solar kurang lebih 600.000 liter. Pihaknya mengaku akan segera melakukan kunjungan ke BPH Migas untuk berkomunikasi mengenai kebutuhan BBM jenis solar agar bisa tercukupi nantinya.(Md)