Bangkalan Krisis Pupuk Petani Terpaksa Mengadu Nasip

BANGKALAN – Ditengah kelangkaan pupuk mayoritas petani padi harus mengadu nasip dengan kesuksesan bertani nya. Padahal beberapa waktu lalu Dinas Pertanian Bangkalan sudah diserbu Aliansi Masyarakat tani. Namun sampai saat ini ke kerisisan pupuk di kalangan petani madih dialaminya, Senin (28/11/2022).

Sawerdi warga salah satu warga Desa Mano’an, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan kesehariannya sebagai petani mengatakan, sejauh ini masih belum ada kejelasan terkait bantuan pupuk ke desanya. Tidak hanya itu yang disampaikan ketika ditemui di sawahnya, melaikan dirinya harus beradu nasip dengan keberlanjutan hudup bibit padi nya.

“Bibit padi itu butuh vitamin untuk bisa cepat besar, dan tidak mati. Karena jika hanya ditanam saja besar kemungkinan akan mati secara perlahan yang diawali daunnya berwarna kuning,” jelasnya.

Dia mengaku tidak hanya dirinya saja yang mengalami, hampir semua masyarakat di desanya juga kebingungan mendapatkan pupuk. Baginya masyarakat yang menjadi perbatasan rentan tidak begitu diperhatikan oleh Pemerintah Bangkalan.

“Contoh nya saja, bantuan pupuk saya tidak pernah menerima selama puluhan tahun menjadi petani, baik itu menanam Padi, Jagung dan yang lainnya,” ungkap laki-laki berkepala 3 itu.

Meskipun sulit mendapatkan pupuk dia menegaskan akan tetap mencari meskipun ke daerah lain. “Kalau harga nya mahal tetap akan dibeli, saya bertani bukan untuk pemerintah tapi untuk menghidupi anak-anak saya,” tandasnya. (AK)