SAMPANG – Masalah sampah di Kota Sampang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkab Sampang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Berdasarkan laporan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), bahwa volume sampah yang ada di kota Sampang kian meningkat, setiap harinya mencapai 20 ton. Kondisi ini makin diperparah dengan umur TPA yang berada diGunung Maddah yang di prediksi akan penuh dalam satu sampai 2 tahun ke depan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, melalui kabid Kebersihan dan Persampahan DLH Sampang Aulia Arif memperkirakan daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Gunung Maddah hanya akan mampu bertahan hingga kisaran 2 tahun lagi. Itu berdasarkan perbandingan kondisi TPA dan volume sampah setiap hari harinya, Jum’at, 25/11/2022
“Kalau saya lihat tinggi bronjongnya itu 1 meter. 1 meter dengan luasan yang ada kurang lebih kalau masih 20 ton (sampah) yang masuk ke TPA kurang lebih plus minus 2 tahun masih bisa dipakai penampungan sampah di TPA kami,” kata Aulia Arif”
Hingga saat ini, DLH terus berusaha untuk memaksimalkan pengendalian sampah di Kota Sampang. Sehingga memang diharapkan ada solusi terbaik dalam rangka menangani sampah di kota
“Untuk memudahkan mengatasi permasalah ini, pihaknya juga telah berbagai cara, seperti di beri geomembran namun masih menemui kendala pada lokasi penempatan,” ungkap
Bahwa DLH Sampang 3 tahun lalu menerima bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup sebesar Rp 19 M untuk membangun sel sampah.
“Tahun 2019 bantuan itu datang dari kementerian, bantuan untuk membangun sel. Itu tidak main-main nilainya saya kira kalau dibebankan ke APBD untuk membuat sel itu tidak akan mampu karena anggaran membuat satu sel itu kurang lebih Rp 19 miliar,” ungkapnya.
DLH juga memberikan solusi kepada masyarakat untuk bekerjasama dengan RT/RW/LPM setempat dalam pengelolaan sampah, entah itu dijadikan pupuk atau lainnya (Md) .