DLH Klaim Kios Paseban Tidak Bayar, Fakta Dilapangan Berbeda

Bangkalan, Pengunjung Taman Paseban mulai tidak diminati oleh pengunjung. Hal itu dilatarbelakangi keindahan dan fasilitas yang banyak tidak terurus oleh pengelolanya. Peristiwa tersebut berdampak terhadap pemasukan pada pemilik kios-kios di taman tersebut.

Ditambah lagi pedagang harus bayar sewa kios setiap kali berjualan seharga 10.000 perharinya. Pasalnya uang tersebut disetor ke Kabid Kabid Tata Lingkungan DLH Bangkalan, Ahad (20/11/2022).

Salah satu pemilik kios Bunga (Nama Samaran) mengatakan, dirinya biasanya berjualan hanya dua hari dalam seminggu. Karena penghasilannya sangat sedikit, itu faktor pengunjung taman Paseban yang mulai tidak diminati.

“Tidak gratis tempat ini, Saya sewa perharinya sepuluh ribu. Jadi kalau dua hari buka dua puluh ribu,” jelasnya.

Semenatara dia mengaku fasilitas yang disediakan oleh Dinas DLH hanya tempat saja. Selebihnya penyewa yang menambahkan, seperti kursi pengunjung dan trepal di depan kios.

“Saya sendiri yang masang trepalnya,” terang wanita itu saat ditemuai redaksi Media Madura raya beberapa waktu lalu.

Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan Anang Yulianto menyampaikan melalui via telfon. Kios tersebut tidak ada biaya sewanya, bahkan digratiskan.

“Semua gratis termasuk kios di sana tidak ada sewanya,” pengakuanya.

Namun fakta dilapangan tidak seperti yang dikatanya. Bahkan diketahui uang hasil sewa kios tersebut disetor langsung ke Kabid Kabid Tata Lingkungan DLH Bangkalan. Oleh mandor diterima lalu disetor ke Dinas tersebut.

“Juga sewa itu, disetor ke kabid Pak Eko,” katanya Qomar petugas Taman Paseban. (AK)