Bangkalan – Jelang hari raya Iduladha, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menyiapkan Juru Sembelih Halal (Juleha). Hal ini dilakukan untuk memberikan jaminan penggunaan hewan kurban dalam kondisi sehat dan disembelih secara halal.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang diwakili oleh Asisten Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Jatim Sjaichul Ghulam mengatakan. Terdapat aturan hewan kurban yang layak disembelih, apalagi saat ini wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih banyak terjadi di berbagai daerah. Aturan tersebut diantaranya yakni memilih hewan yang sehat dan hewan yang memiliki gejala sakit ringan.
“Selain itu, untuk hewan kurban yang memiliki gejala berat namun sembuh sebelum hari raya juga bisa disembelih. Sedangkan untuk yang dilarang yakni hewan kurban dengan gejala berat, contohnya bagian kuku lepas dan pincang atau cacat,” jelasnya, Kamis (30/6/2022).
Ia menyebutkan, tim Juleha nantinya akan dibekali aturan tersebut. Sehingga, saat Iduladha berlangsung tidak ada hewan kurban dalam posisi cacat yang disembelih. Tak hanya itu, tim Juleha juga dibekali ilmu penyembelihan secara halal dan bersertifikasi.
“Sehingga, adanya tim Juleha ini memberikan rasa aman pada masyarakat untuk mengkonsumsi daging sapi atau kambing,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP Juleha Indonesia, Petrus Hariyanto menyebutkan pemilihan Bangkalan sebagai lokasi apel akbar karena jumlah hewan ternak dari Bangkalan cukup banyak. Sehingga, perlu dilakukan sosialisasi penyembelihan halal.
“Hewan ternak dari Bangkalan cukup banyak sehingga harus diimbangi dengan jumlah juru jagal halal yang bersertifikasi. Selain itu selama ini banyak juru sembelih memang berasal dari Madura sehingga pembekalan ini perlu diberikan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron mengatakan, masyarakat tak perlu lagi khawatir mengkonsumsi daging sapi ataupun kambing. Sebab, meski terpapar PMK ringan, daging tetap bisa dikonsumsi dengan cara memasak yang benar.
“Ketika ada hewan yang sakit, jangan konsumsi bagian kepala, kaki serta jeroannya. Dagingnya tetap aman dikonsumsi. Jadi masyarakat tak perlu takut maupun khawatir mengkonsumsi daging sapi dan kambing,” pungkasnya.