BANGKALAN Musim hujan telah datang membuat sebagian petani padi mulai membajak sawahnya, Bahkan tidak hanya itu saja melainkan ada ada yang bercocok tanam. Namun dari itu membuat masyarakat kebingunan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Sebab, harganya kian melejit pertahunnya hingga 40 persen.
Rustam mengatakan untuk sementara memang ada sebagian sawah yang sudah ditanami padi. Sehingga yang mempunyai padi bingung untuk membeli pupuk yang murah.
“Tahun sebelumnya harga pupuk satu karung 130 ribu, sekarang sudah 170,” jelasnya.
Dari itu, dia menuturkan bahwa harga pupuk setiap tahun selalu naik. Jika membeli di pasar dengan ongkosnya sampai 175, berbeda dengan pupuk yang di jual di toko. Baginya naiknya pupuk tersebut, akan mempersulit masyarakat dan berdampak pada penghasilan paninnya.
“Pemerintah seharusnya memberikan bantuan pupuk kepada petani, bukan terus menerus menaikkan nilai jualnya,” terangnya.
Dia juga berharap pada pemerintah Kabupaten Bangkalan di awal musim tanam padi, ada bantuan benih yang kualitasnya lebih bagus. Karena sejauh ini belum pernah ada bantuan benih yang diterimanya.
“Kami harus membeli padi hibrida untuk dijadikan bibit unggul, dan harganya cukup mahal,” pungkasnya.