11 Tahun Jadi Tenaga Kesehatan Desa Hanya Satu Kali Terima DD Kesehatan

BANGKALAN, Berbagai polemik di desa masih rawan terjadi, salah satunya Anggaran Dana Desa (DD) dialokasikan untuk kesehatan. Namun yang terjadi Desa Manoan, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, selama 2020-2022 pencairan tersebut tidak ada. Sementara Anggaran DD untuk Desa tersebut tahun ini memcapai 2,121 meliar rupiah, tapi tidak disalurkan, Ahad (05/11/2022).

Salah satu Bidan di Posyandu Mawar (Nama Samaran) karena tidak mau disebutkan identitasnya itu mengatakan, hanya pada 2019 saja yang menerima ADD senilai 10 juta. Padahal dirinya mengaku sudah belasan tahun membantu Desa Manoan dalam meanangani kesehatan masyarakat. Akan tetapi sejak 2020 sampai tahun ini pencairan ADD itu tidak ada lagi.

“Saya tidak tahu dikasih siapa, tapi kalau ke posyandu yang lain pasti ada koordinasi jika memang ada pencairan itu,” jelasnya.

Dia juga mengungkapkan sepengetahuannya, setiap ada program imunisasi ke setiap dusun seharusnya yang membiayai dari desa. Bukan pihaknya yang harus menanggung semua biaya obat dan makanan ringan untuk bayi atau ibu nya.

“Kalau di pedesaan itu sangat sulit untuk memenuhi target posyandu, apalagi cuma diberi obat pasti yang datang sedikit,” ungkap wanita berkrudung ungu itu.

Sehingga rekan-rekan dari tim kesehatan dalam melakukan program imunisasi harus mengeluarkan uang pribadi, sebagai penarik agar para belita mau diimun. Bagi Bidan Honorer selama 11 tahun di Desa Manoan itu, tidak keberatan jika tidak dapat. Akan tetapi karena mempunyai rekan kerja yang turun kelapangan setidaknya mereka yang diberi uang oprasional dari desa.

“Siapa yang tidak mau sehat mas, apalagi yang kita urusi ini belita yang memang butuh perhatian dalam pertumbuhannya,” terangnya.

Dia juga mengutarakan bahwa Ibu Gubernur Jawa Timur sangat memantau langsung dalam penanganan stunting. Jadi kalau sukwan maupun bidan tidak bergerak kelapangan tidak akan tertuntaskan masalah stunting ini.

“Ya seharusnya sama-sama mengerti, kami berjuang demi kesehatan masyarakat bukan mencari keuntungan pribadi. BLUD kami itu hanya 300 perbulan tidak cukup kalau beli susu anak selama sebulan,” tandasnya. (AK)