BANGKALAN – Perhatian Pemerintah Kabupaten Bangkalan terhadap kerusakan jalan poros desa belum menemukan titik terang. Pasalnya kerusakan terjadi sudah Puluhan tahun terhitung sejak Kemerdekaan Indonesia, disebagian dusun belum terjamah aspal sama sekali. Seperti yang dialami oleh masyarakat Dusun Dangbigi, Dusun Nung Muncek, yang ada di Desa Mano’an, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Rabu (02/11/2022).
Salah satu tokoh masyarakat di Dusun Dangbigi Desa Manoan Funidin, 47, mengatakan, rusaknya jalan perhubung Dusun Dangbigi dengan Dusun Nung Muncek tidak pernah diaspal. Meskipun beberapa kali ada pergantian kepala desa tidak pernah diperbaiki. Padahal kondisi jalan tersebut hancur bahkan bisa membahayakan bagi pengendara yang melintadinya.
“Kalau yang jatuh karena licin, di musim hujan banyak bukan hanya satu atau dua orang, kurang lebih sepuluh pengendara yang tergelincir,” Tuturnya.
Dia menerangkan poros di desanya oleh kepala desa hanya dijanjikan ada perbaikan, namun selanjutnya tidak ada tindakan. Adanya pengukuran jalan pun sudah sering dilakukan, akan tetapi sebatas diukur tidak diperbaiki.
“Iya setiap tahun cuma diberi timbunan sirtu tidak diaspal hitam,” Kata laki-laki berkepala delapan itu.
Rustam yang masihsatu dusun menambahkan, masyarakat setempat sering melakukan gotong royong untuk perbaikan jalan. Karena menurutnya keplada desanya sudah tidak peduli kepada rakyat di dusun dangbigi tersebut. Hal itu dibuktikan tidak adanya perbaikan jalan yang ada di Dusun Dangbigi tersebut.
“Kalau memang peduli pasti diperbaiki, karena Kades sekarang ini sudah dua periode menjabat. Masak tidak ada anggaran terhadap perbaikan jalan,” Tegasnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PUPR setempat, Guntur Setiyadi mengaku berada diperjalan saat dihubungi melalui telfon seluler. “Saya ada di jalan mas,” ujarnya singkat.
Menyikapi keadaan desa tersebut, Ketua Komisi C DPRD Bangkalan Efendi menyampaikan masyarakat bisa menyuarakan aspirasinya melalui Musrembang di desanya masing-masing. Tidak hanya itu dia juga menyinggung soal Anggaran Dana Desa yang bisa dialokasikan ke perbaikan jalan. Sebab, saat ini tingkatan kerusakan infrastruktur jalan di kabupaten Bangkalan tidak hanya di Kecamatan Kokop, melainkan di daerah lain juga mengalaminya.
“Sekarang kerusakan tinggkat ringan mencapai 60 persen sedangkan 40 persan lainnya mengalami kerusakan berat,” terang pria dari fraksi Gerindra itu.
Disinggung terkait Pokok Pikiran (Pokir) yang ada di DPRD Bangkalan, Dia tidak menyebutkan jumlah dan pengalokasiannya kemana saja. “Tidak mungkin satu-persatu, yang pasti banyak,” pungkasnya. (AK)