BANGKALAN – Tradisi Maulid Nabi merupakan sebuah perayaan yang dilakukan dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk rasa cinta umat kepada sang Nabi.
Di Desa Lantek Barat, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura, tradisi ini dilakukan dengan cara berkeliling dari rumah ke rumah, hidangan buah pun jadi warna dalam perayaan tersebut.
Perayaan maulid nabi ini dilakukan setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah, dan dilakukan oleh seluruh umat muslim di Indonesia hingga penjuru dunia.
Salah satu sesepuh warga Lantek Barat, Samuki (70) menyebutkan, tradisi ini sudah ia lakukan sejak ia masih kecil, artinya sudah puluhan tahun dan turun temurun dari zaman dulu hingga saat ini.
Samuki sempat mengingat masa-masa dulu saat ia masih kecil, menurutnya kalau sudah memasuki bulan Rabiul Awal (Mailulid Nabi) dia sangat senang karena akan makan enak.
“Tradisi ini sebenarnya sudah sejak zaman dulu saat saya masih kecil, dan alhamdulillah sampai saat ini masih ada,” jelas Samuki, saat mengikuti rombongan, Jumat (7/10/2022).
Namun dia menyebutkan, suasana saat ini berbeda dengan dimasanya dulu, dalam artian antusias anak kecil sekarang berbeda dengan dimasanya. “Kalau dulu itu, sampek ke nasinya kita bawa pulang, kalau sekrang hanya buahnya saja,” ungkapnya.
Sebab, kalau di masanya dulu, serba kekurangan dan jarang makan enak, kecuali acara-acara besar seperti maulid saat ini. Sementara anak zaman sekarang semuanya serba ada.
Tapi, meski demikian, Samuki masih senang karena tradisi ini masih terus ada dan tidak tergerus oleh zaman. “Semoga saja terus berjalan tradisi ini, selain merayakan kelahiran kanjeng Nabi, ini juga bagian dari silaturahmi antar warga sekitar,” pungkas dia. (Faiq)