Miris, Bangunan SD di Sampang Rusak Parah, Siswa Takut Belajar Dalam Kelas

SAMPANG-Sungguh miris melihat kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rohayu 1 yang berada di di Desa Rohayu Kecamatan Kedungdung , Kabupaten Sampang , Madura , Jawa Timur, Beberapa ruang kelas SDN tersebut banyak yang rusak parah dan bisa mengancam jiwa peserta didik.

Ketika disambangi kondisi ruang kelas nampak rusak parah, atap plafon sudah banyak yang jatuh, atap seng banyak yang sudah berlubang, belum lagi dengan dinding ruangan kelas sudah banyak yang retak.

Tak hanya itu, kondisi ruangan kelas juga sangat tidak layak untuk proses belajar mengajar siswa. Banyak meja dan kursi yang sudah rusak dimakan rayap, bahkan ada yang sudah patah tapi masih tetap digunakan
Wali Murid di Desa Rohayu Kecamatan Kedungdung mengkwatirkan keselamatan Guru dan siswa-siswi dalam proses belajar mengajar di UPTD SDN Rohayu 1. Jumat 16/09/2022

Kekwatiran tersebut disampaikan oleh sejumlah Wali Murid dan Masyarakat setempat, lantaran kondisi sekolah yang di tempati rusak parah bahkan tidak bisa ditempati atau digunakan untuk proses belajar mengajar.

Pantauan media di lokasi, dari 6 ruang kelas dan 1 ruang untuk guru (kantor) semua kondisinya memprihatinkan, bahkan ada 2 ruang kelas yang tidak bisa digunakan sama sekali.

Menurut salah satu warga setempat, bahwa kondisi sekolah SDN Rohayu 1 sudah lama yang alami rusak parah, namun sampai saat ini masih belum ada perbaikan dari pihak terkait.

“Sudah lama yang rusak mas…! Waktu anak saya yang sekarang SMP itu, sekolah ini sudah rusak, namun sampai saat ini masih belum ada perbaikan atau renovasi.” Ucap Muafi salah satu warga (Wali Murid)

“Apalagi kalau masuk musim penghujan, semua ruang kelas tidak ada yang bisa ditempati, karena kondisinya bocor semua atapnya.” Imbuhnya dengan nada sedih

Dikatakannya, karena kondisi sekolah yang tidak menjamin atas keselamatan dan ketenangan dalam proses belajar-mengajar, sehingga banyak anak-anak disekitarnya masuk di sekolah lain.

“Dengan adanya kondisi sekolah yang seperti itu, Masyarkat was-was akan terjadi sesuatu yang menimpa pada guru atau murid.” Bener warga

Sementara, Hj. Chusnijah, Kepala Sekolah Rohayu 1, Kecamatan Kedungdung , Kabupaten Sampang , Madura , Jawa Timur, saat ditemui diruang kerjanya menyatakan bahwa kondisi sekolah yang ia tangani saat ini tidak satupun ruangan yang kondisinya utuh 100%.
“Ya seperti ini kondisinya, apalagi kalau musim hujan, semua murid harus pindah ke rumah warga.” Tutur Chusnijah
“Tidak hanya itu mas…! Kalau ada angin kencang kami sering menghimbau pada semua murid agar tidak bermain di sekitar bangunan atau gedung, karena kwatir mudar roboh.” Lanjutnya

Chusnijah menjelaskan, bahwa untuk murid kelas I, mereka belajar di rumah warga, sedangkan untuk kelas II, kelas III, dan IV, mereka belajar di satu ruangan dengan cara di sekat-sekat, dan ruangan untuk kelas V dan kelas VI, mereka belajar di kelas masing-masing meskipun atapnya bolong-bolong.

“Kalau kelas I di rumah warga mas..! Dan kalau kelas II, kelas III dan kelas IV, mereka belajar di satu ruangan, tetapi jaraknya dipisah-pisah dengan cara di sekat.” Cetusnya

“Sedangkan untuk kelas V dan kelas VI, mereka belajar diruangannya masing-masing, namun atapnya bolong-bolong serta lantainya rusak parah.” Ungkap Chusnijah
“Semoga dengan adanya kondisi sekolah yang parah seperti ini, diharapakan ada perhatian dari pemerintah dan Dinas Pendidikan, demi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif.” Harapnya
Secara terpisah, Mat Hasun (Moh. Hasan) Komite Sekolah SDN Rohayu 1, saat dikonfirmasi o, membenarkan adanya kondisi sekolah yang seperti itu.
“Ya betul mas…! Kondisi sekolah di SDN Rohayu 1 Rusak parah, sehingga mengganggu lancarnya proses belajar mengajar.” Cetus Mat Hasun

“Saya sering ditanyain oleh wali murid, dan mereka bertanya-tanya kapan sekolah ini akan di perbaiki, supaya wali murid tenang dan tidak lagi mengkwatirkan atas keselamatan murid saat belajar,” tuturnya sembari meniru ucapan wali murid

Pihaknya berharap dalam waktu dekat, ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten atau Pusat dan Propinsi, melalui Dinas Pendidikan,. Demi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif.(mohdy)