SAMPANG-Jalan poros Kabupaten, yang melintasi Desa Menghubungkan antara kec. Karang Penang tepatnya Di desa Bulmatet dan kec. Palengaan kab. Pamekasan , Madura, Jawa Timur kini mengalami kerusakan yang sangat parah, selama 20 tahun tak tersentuh pihak pemerintah
Pasalnya Jalan rusak parah kurang lebih 2 KM tersebut, dikeluhkan masyarakat karena jalan yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Sampang pembangunannya tersebut sampai sekarang belum ada tanda – tanda untuk diperbaiki, Selasa 13/09/2022.
Selain itu juga, merupakan satu – satunya akses perekonomian, kesehatan, pendidikan, dan kegiatan sosial lainnya.
Salah satu warga Desa Setempat (M) mengatakan kami rasa pemkab bukan tidak tahu kondisi jalan itu, karena rusaknya sudah berselang lama, kasihan warga yang lewat, apalagi Kalau musim penghujan seperti sekarang jalanan licin, mengganggu aktivitas warga yang melintas.
“Sudah cukup lama masyarakat ‘menikmati’ jalan rusak yang penuh risiko ini, harus segera diperhatikan oleh pemerintah. Kami meminta agar jalan poros Kabupaten ini segera di bangun,” tuturnya sambil mengelus dada
Dirinya menambahkan Pemerintah Kabupaten Sampang terkesan tutup mata akan keadaan jalan lintas Kabupaten tersebut.
Menurut salah seorang yang melintas Idris, yang mengabdikan diri sebagai penjalan serta tiap hari melewati jalan tersebut mengatakan, kerusakan sepanjang jalan menuju Sampang-pamekasan terjadi sudah cukup lama saat melintaspun tak ada aspal yang dia lihat, hanya batu dan jalan yang digenangi air.
“Rusaknya terlalu parah mas, sering saya melintas disitu saat melintaspun tak ada aspal hanya batu dan Ini harus segera diperbaiki, kasihan pengendara yang lewat jangan sampai membahayakan baru di perbaiki,” ungkapnya.
Tahun kemarin Aja Saat musim Penghujan dari warga setempat memperbaiki dengan swadaya atau urunan dari masyarakat yang menghabiskan Dana kurang 50 jt karena terlalu parah jalan tersebut sampai tidak bisa di lewati sama sekalisekali
Kepala Dinas PUPR melalui kabid Hasan Mustofa menjelaskan bahwa Menurutnya penanganan jalan rusak yang belum maksimal disebabkan ketersediaan anggaran yang terbatas.
“Dengan situasi yang sangat dilema, kita alokasi anggaran untuk infrastruktur masih sangat minim. Sehingga perlu ada koordinasi yang cepat dan berkelanjutan dengan pemerintah Provinsi maupun Pusat,” tutur Hasan
Namun dari pihak Dinas akan segera mengecek dan men survei kelapangan. (Mohdy).