Ragam  

Mau Dapat Omzet Puluhan Juta dari Gemukin Sapi? Ini Rahasianya

SAMPANG- Selain pemotongan dan pemerahan, ternyata ada juga lho usaha ternak penggemukan sapi. Dalam kegiatan penggemukan, sapi yang tadinya berukuran kecil sampai sedang dibuat jadi bongsor dalam waktu cepat, tapi menggunakan cara yang benar tanpa menyakiti sapi.
Abd Majid pengusaha Muda , Warga karang Dalem jl Rajawali Gg III Kecamatan Sampang sudah 2 tahun membuka usaha penggemukan sapi. Di kandang miliknya, yang berada Di desa Polagan,ada lebih dari 5 sapi yang digemukkan.

Majid menjelaskan, sapi diberikan makanan khusus bukan hanya daun-daunan. Sapi yang digemukkan diberi pakan Rumput Gajah, Ampas Tahu dan lalu digabungkan dengan batang jagung.

Sapi diberikan makan dua kali dalam sehari, yakni pagi dan sore hari. Porsi makan sapi-sapi yang sedang digemukkan ini cukup besar, yakni sekitar 10 kg setiap ekor sapi dalam sekali makan.

“Kita pakai Ampas tau serta suplemen , sisanya pakai bahan basah kayak tebon (batang) jagung,supaya dia (sapi) kenyang,” jelas.

Selain itu, sapi juga diberikan suplemen khusus. Tujuannya agar lebih nafsu makan dan lebih cepat gemuk.

menambahkan sapi-sapi di tempatnya rutin ditimbang sebulan sekali. Jika ada sapi yang beratnya tidak sesuai standar, maka akan diberikan pengobatan.

“Ditimbang itu supaya ketahuan, kalau ada yang beratnya kurang kita obtain apa pakai obat cacing. Karena kan sapi ini cacingan juga”, ulas Majid

Biasanya, menggemukkan sapi selama 3-4 bulan. Dalam kurun waktu tersebut, bobot sapi bisa bertambah sampai dengan 150 kilogram. Setelah mencapai bobot 400-700 kilogram, barulah sapi akan dijual.

Lanjut Majid mengatakan bisa saja sapi dibuat lebih besar lagi, mencapai 800 kilogram bahkan 1 ton. Namun, butuh waktu semakin lama dan modal besar, sehingga ia memilih menjual sapi di bobot 700an kilogram agar putaran uang lebih cepat.

Menurut pengalaman, salah satu tantangan terberat dari usaha penggemukan adalah kondisi kesehatan sapi. Ia menuturkan sapi bisa terkena penyakit kronis seperti radang paru-paru atau sekarang yang merapat penyakit mulut dan kuku pada sapi.

Majid mematok harga sapi berdasarkan bobotnya. Untuk sapi betina, saat ini per kilogram dihargai Rp45-50 ribu, sedangkan jantan harganya Rp 60 ribu. Sebagai contoh, untuk sapi jantan berbobot 800 kilogram, harganya berarti Rp 65 ribu dikali 400 setara Rp 18,8 juta. (Mohdy)