Tampak, seorang pembudidaya ikan lele saat memberi pakan.

BANGKALAN – Balai benih ikan air tawar, seluas 600 meter persegi, di wilayah Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, tampaknya belum optimal.

Rumah benih untuk pembibitan tersebut, satu-satunya rumah benih yang dikelola Dinas Perikanan (Diskan) Bangkalan, namun sampai saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan bibit pembudidaya ikan di wilayahnya.

Kepala Diskan Bangkalan Muhammad Zaini menuturkan, saat ini memang satu-satunya balai benih yang dikelola oleh instansinya, hanya yang ada di wilayah Kelurahan Tunjung. Balai benih ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan daerah, khusus pelaku pembudidaya ikan air tawar.

“Balai benih yang di tunjung ini satu-satunya yang dikelola Diskan, tujuannya untuk memenuhi kebutuhan bibit pelaku usaha budidaya. Tapi, sejauh ini masih belum mampu sesuai harapan itu,” tutur Zaini, saat dimintai keterangan, Jumat (2/9/2022).

Zaini mengaku, bahwa balai benih yang ia kelola itu, sering mengalami kendala dalam pembibitan. Bahkan, sampai saat ini kata dia, pihaknya masih dibingungkan karena benih yang dihasilkan banyak yang mati karena faktor cuaca yang tak menentu.

Menurut Zaini, sering terjadi benih ikan air tawar itu mati ketika dalam masa pertumbuhan, dan itu katanya atas faktor cuaca yang menjadi kendala. Padahal, benihnya menurut dia sudah cukup bagus. “Memang resiko seperti itu seringkali terjadi dan tidak bisa dihindari,” kata dia.

Atas kendala itu, Zaini menyebutkan, bahwa hal itu mengakibatkan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) tidak begitu signifikan. “Setiap tahunnya, hanya mampu menyumbang Rp. 10 juta, sesuai dengan targetnya,” ungkap dia.

Selain itu Zaini membeberkan, dalam balai benih ikan ini, ada beberapa jenis ikan air tawar yang dilakukan pembibitan. Diantaranya ikan lele, ikan gurame, ikan patin dan ikan nila. Akan tetapi tetapi, yang menjadi fokus dalam pembibitannya hanya lele. Karena mayoritas pembudidaya lebih banyak pada ikan lele.

Sementara itu, Abdurrohman selaku pembudidaya ikan air tawar asal Kecamatan Arosbaya, mengatakan, sejauh ini pihaknya dalam proses membudidaya ikan air tawar. Dia mengaku masih membeli dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan bibit usahanya.

Sebab menurutnya, di Bangkalan sendiri masih minim pembibitan. Sehingga kebutuhan bibit masih mendatangkan dari luar. Karena untuk melakukan pembibitan sendiri masih bisa dilakukan.

“Meski sudah ada balai benih kayaknya masih belum mampu mencukupi, rata-rata memang benihnya dari luar daerah semua,” singkatnya.