SAMPANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menyatakan wilayahnya memasuki awal kemarau pada pertengahan Juni hingga akhir Juli 2022. Adapun puncak kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus hingga September 2022.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Asroni melalui Kasi Kadaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Imam mengatakan, prediksi masuknya musim kemarau pada Juni itu berdasarkan koordinasi dengan BMKG Sumenep.
“Musim kemarau tahun ini lebih lambat dari tahun sebelumnya. Karena musim hujan terjadi lebih panjang,” terangnya, selasa (22/08/2022).
Dengan kondisi ini, pihaknya mengimbau agar perlu adanya peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih kering.
“Harus diantisipasi adanya bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan,” imbuhnya.
Imam menambahkan, dampak musim kemarau ini juga menjadi momok warga Sampang. Sebab, banyak desa yang mengalami bencana kekeringan saat kemarau tiba.
“Wilayah Sampang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis dan ketersediaan air bersih,” ujarnya.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur guna penanganan bencana kekeringan di Kabupaten Ngawi pada tahun 2020.
Selain itu, pihaknya juga getol melakukan sosialisasi penghijauan lahan kering atau tandus,”Tujuannya agar hutan dan pohon-pohon besar tidak ditebangi, sehingga bisa menyimpan cadangan air”,pungkasnya( mohdy ).