SAMPANG – Dalam tradisi menjelang Lebaran di wilayah Madura khusus di wilayah Sampang ada istilah yang dikenal dengan sebutan premanan. Tradisi premanan itu adalah tradisi orang Madura berbelanja ke pasar untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran. Tradisi tersebut hanya berlangsung 1-2 hari sebelum hari H Lebaran.
Fenomena sosial tersebut mengakibatkan pengunjung di pasar tradisional meluap. Seperti di Pasar Srimangunan Sampang jumlah pengunjung naik 80%-85%. Meningkatnya jumlah pengunjung pasar tersebut sering kali mengakibatkan kepadatan lalu lintas di seputaran pasar tradisional.
Susi salah satu pengunjung untuk membeli kebutuhan seperti pakaian dan sembako mengungkap istilah tradisi premanan itu sejak masih kecil. Susi mendefinisikan premanan adalah suatu kebiasaan warga yang berbelanja ke pasar untuk memenuhi kebutuhan saat Lebaran.
“Tradisi itu, berdampak pada ramainya aktivitas jual beli di pasar karena jumlah pengunjung naik signifikan, ” ujarnya. Sabtu, 29/03/2025.
Selain itu, melihat sejak dua tahun terakhir ada tambahan fenomena penjual longsong ketupat yang dibuat dari janur yang bersifat musiman di luar pasar.
Bersama keluarga sengaja berkunjung ke Pasar Srimangunan untuk berbelanja keperluan Lebaran dan berbuka puasa. Namun, dirinya mengaku cukup lelah lantaran sempat terhimpit pengunjung lain saat berburu baju Lebaran.
“Mulai siang tadi disini cari baju baru. Tapi tadi penuh terus desak-desak an karena mungkin diskon juga ya, banyak yang cari,” tuturnya.
Sejumlah pedagang busana muslim dan perlengkapan salat di Pasar Srimangunan, kebanjiran pesanan dibandingkan dengan hari-hari biasa. Kenaikan mencapai 40 persen untuk beragam produk.
“Kenaikannya bisa mencapai 40-an persen untuk berbagai produk, mulai dari baju muslim hingga sarung instan untuk anak,” kata Hasanah.
Ia mengungkap, keuntungan yang ia dapat dari pakaian yang laku yakni sekitar Rp20 ribu saja.
Akan tetapi, apabila jumlah tersebut berlipat ganda, maka keuntungan yang ia dapat selama berjualam selama satu malam saja, bisa mencapai jutaan rupiah.
“Biasa sampai Rp2 juta sampai Rp35 jutaan (omset) karena baju yang seperti inikan, Rp100 ribu, untungnya Rp20 ribu,” ungkapnya.
Hingga kini, jumlah pengunjung pasar tersebut diprediksi akan terus meningkat hingga lebaran.
Mereka akan datang, berkeliling untuk mencari pakaian baru untuk menyambut Idul Fitri nanti. Baik itu bagi mereka yang masih anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. (Md).